7 Alasan Kenapa Anda Sebaiknya Tidak Membeli Lenovo A6000; Review Singkat (2 dari 2)

Sebagaimana semua device, di balik setiap kelebihan selalu ada kekurangan. Terlebih pada smartphone dengan harga yang terjangkau . Setelah membahas kelebihannya, berikut kami sajikan kelemahannya. Alasan kenapa Anda tidak perlu membeli Lenovo A6000, atau kelemahan dan kekurangan dari Lenovo A6000 antara lain sebagai berikut:

Baca juga ulasan sebelumnya: 17 Alasan Kenapa Sebaiknya Membeli Lenovo A6000

1. Tanpa perlindungan layar.
Lenovo A6000 memiliki bentang layar yang tergolong lebar sehingga rentan terpapar benda lain selain jari tangan kita. Sayangnya, dengan layar selebar 5 inchi, Lenovo tidak membekali layar A6000 dengan proteksi apapun. Tidak ada Gorilla Glass, maupun dragontail. sehingga pengguna harus berhati-hati ketika menggunakannya. Paling tidak, pengguna harus siap dengan proteksi tambahan seperti memasang anti gores atau sekalian tempered glass agar layar menjadi lebih tahan gores dan benturan.
Ini tentunya menjadi nilai minus yang cukup signifikan mengingat pesaingnya di segmen yang setara telah memberikan proteksi layar pada smartphone mereka. Katakanlah Xiaomi Redmi 1s dengan Dragontail dan Asus Zenfone 4s dengan Gorilla Glass.

2. Mudah meninggalkan sidik jari pada layar
Masih berbicara tentang layar, mungkin karena tidak dibekali dengan lapisan pelindung, layar Lenovo A6000 sangat mudah meninggalkan sidik jari ketika digunakan. Ini juga bisa diatasi dengan memasang lapisan pelindung tambahan yang anti-fingerprint.

3. Tidak memiliki LED notifikasi.
Mungkin terdengar sepele dan bukan fitur utama dari sebuah smartphone, tetapi kehadiran LED notifikasi bagi pengguna smartphone ternyata sangat membantu dalam pemakaian sehari-hari. Dengan adanya LED notifikasi, pengguna bisa dengan mudah mengetahui ketika ada hal yang membutuhkan perhatian dari smartphone kita. Tanpa kehadiran LED notifikasi, maka kita harus rajin menyalakan smartphone untuk sekedar mengecek apakah ada pesan masuk, panggilan tak terjawab, pesan BBM, Whatsapp atau aplikasi chat yang lain, dan Email. Bahkan kita juga tidak bisa diperingatkan ketika smartphone dalam kondisi sakaratul maut atau kondisi baterainya sudah minim sehingga harus segera diisi dayanya.

Dengan harus sering menyalakan layar untuk mengecek notifikasi yang masuk, tentunya sumber daya akan lebih cepat terkuras, dan dengan seringnya menekan tombol power, akan dapat mengurangi masa pakai tombol tersebut.

Tapi jangan kuatir, kita bisa mengakalinya dengan menginstall aplikasi pengganti led notifikasi yang banyak tersedia di Google Play. Aplikasi semacam ini memungkinkan layar akan berkedip atau menunjukkan dot pixel dengan warna tertentu pada layar yang bisa kita atur sesui keinginan ketika ada notifikasi yang masuk. Tapi tentunya aplikasi ini akan sedikit banyak memakan konsumsi baterai.

Baca juga: Asus Zenfone 2 Rilis di India Bulan April

4. Tidak support USB OTG
Ini juga sebenarnya bukan fitur yang terlalu penting dari smartphone. Tetapi dalam penggunaan sehari-hari, jika anda tipikal orang yang suka berbagi konten dari laptop menggunakan perantara flashdisk atau portable storage lainnya, fitur ini akan sangat berguna. Tidak perlu repot2 mencari kabel data untuk menghubungkan dengan komputer, cukup colok usb ke slot micro USB pada smartphone, maka flashdisk akan langsung digunakan. Tentunya bila flashdisk anda masih menggunakan USB standard anda harus memakai perantara USB OTG yang murah meriah seharga mulai 10rb-an.
Dengan absennya fitur USB OTG, maka pengguna harus puas untuk berbagi konten dari laptop/komputer dengan menggunakan kabel data atau blutooth.

5. Tidak memiliki backlight pada tombol kapasitif.
Hampir semua device android memiliki tombol kapasitif pada layar depannya. Tak terkecuali Lenovo A6000. Sayangnya, tombol kapasitif ini yang berupa tiga bilah navigasi yaitu Option, Home dan Back tidak dilengkapi dengan backlight yang menyala ketika kita melakukan kontak dengan layar. Pada kondisi ruangan yang cukup dengan cahaya hal ini tidak menjadi masalah. Namun bila di ruangan yang gelap atau malam hari, kita harus meraba-raba untuk mengakses ketiga tombol kapasitif tersebut.
Untuk pengguna yang terbiasa memakai device yang memiliki backlight pada tombol kapasitifnya, pada awalnya ini akan merepotkan. Tapi setelah beberapa waktu pengguna mungkin akan terbiasa. KIta juga bisa mengaktifkan haptic feedback yang bisa memberikan feedback berupa getaran halus ketika kita menekan tombol kapasitif ini.

6. Dilengkapi dengan sensor yang terbatas.
Banderol harga yang terjangkau dengan spesifikasi yang tinggi ternyata memaksa Lenovo untuk mengabsenkan hadirnya beberapa sensor pada Lenovo A6000 karena smartphone ini hanya dibekali dengan sensor cahaya, sensor proximity dan sensor acceleration saja. Jadi anda tidak perlu repot2 menginstall kompas pada smartphone ini karena tidak akan berfungsi. Beberapa games yang membutuhkan sensor-sensor tertentu juga menjadi tidak bisa dimainkan dengan optimal di Lenovo A6000.

7. Kemampuan perekaman kamera yang hanya sampai resolusi HD
Kamera Lenovo A6000 yang berkekuatan 8MP ternyata ‘hanya’ mampu merekam video kualitas HD. Sebenarnya kualitas video HD 720p sudah terbilang baik dan enak untuk ditonton, tetapi akan lebih baik bila kamera yang sudah 8MP ini sanggup untuk merekam video hingga kualitas Full HD. Selain itu hasil videonya juga tidak sebagus hasil fotonya.

Secara singkat, itulah kelemahan dari Lenovo A6000 yang sebaiknya menjadi pertimbangan Anda ketika akan membeli device ini.

Bagaimana menurut Anda? 17 alasan membeli vs 7 alasan tidak membeli Lenovo A6000. Semuanya kembali pada keputusan pengguna. karena di antara alasan-alasan tersebut tentu ada yang penting dan ada yang tak penting menurut kebutuhan setiap individu. Yang jelas selamat menjadi smart user, dan bila smartphone ini sudah ada di tangan, Anda bisa mereviewnya sendiri. (RG-2015)

Kelebihan Lenovo A6000 bisa dibaca di artikel ini: 17 Alasan Kenapa Anda Sebaiknya Membeli Lenovo A6000